Selasa, 23 Juni 2015

Surat dari saya untuk para Sponsor

Salam Sejahtera dalam Kasih Yesus Kristus,

Nama saya adalah Dimas Abraham Setyo Wicaksono. Saya adalah coordinator dari PPA IO-741 Bina Kasih yang berada di Gereja Perhimpunan Baptis Injili Indonesia “Amanat Agung” Kalasan, Sleman Yogyakarta. Ditempat dimana anak yang anda sponsori berada.

Saya mengucap syukur dan berterima kasih karena keberadaan bapak ibu sponsor yang dikirim oleh Tuhan dipilih untuk dapat membantu anak-anak yang berada di PPA kami dengan berbagai latar belakang yang berbeda sekali antara satu anak dengan yang lain, sehingga mereka semua dapat merasakan kesenangan yang sama dalam berbagai kegiatan.

Dalam perkembangan di usia 3-11, banyak anak yang secara tidak sadar mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti ada anak yang bernama Reni beragama muslim, namun dalam perkembangan kerohaniannya, anak tersebut juga mengakui Yesus adalah Tuhan, baik dalam hati maupun kesehariannya, dan juga anak tersebut juga dapat menjelaskan otoritas Yesus sebagai Tuhan kita dengan bahasa yang sederhana khas anak-anak. Dalam perkembangan tingkah laku, anak-anak  mulai dapat berubah dengan adanya aktifitas-aktifitas yang dilakukan dengan kelompok usia yang lain seperti doa bersama ataupun outbond dari kelas usia 3-11 tahun, anak yang jiwa kepemimpannya kuat akan dengan sadar langsung mengajukan diri sebagai ketua kelompok, dan dapat memberi contoh kepada anggotanya ataupun mengarahkan anggotanya. Sedangkan untuk perkembangan anak di usia 12-22 tahun ada anak yang bernama Stefanus Deny Dewanto, sangat pendiam walaupun disekitarnya ada teman –temannya, dia terlihat mengalami perubahan saat mengikuti acara camp remaja yang diadakan oleh Cluster Jogja. Saat di tempat dimana diadakannya Camp Remaja, anak tersebut menunjukkan adanya perubahan cara menghargai orang-orang yang ada di sekitarnya dan itu terbawa hingga setiap kegiatan PPA. Berhubungan dengan pendidikan, ada anak yang di tingkat SMA bernama Davita Febrielia Kana yang hasil ujian nasional kemarin terbaik tidak hanya di kelasnya, namun terbaik di sekolahnya.

Berhubungan dengan surat-menyurat dari sponsor yang diterima oleh anak, anak sangat senang sekali tidak hanya yang ada foto sponsor, hadiah dari sponsor, bahkan yang hanya menerima surat saja anak sudah senang sekali dan itu yang membuat anak senang untuk datang ke PPA, maupun membalas surat sponsornya. Yang terkadang membuat saya merasa sedih bila ada anak yang Tanya ke saya “Om, sponsor saya kok belum kirim surat ke saya ya? Padahal teman-teman saya sudah dapat surat dari sponsornya lho…”. Saat mendengar hal itu, saya memotivasi ke anak-anak bila harus mendoakan setiap aktifitas yang dilakukan oleh para sponsor baik dalam pekerjaan ataupun keluarganya.

Hal yang mendorong saya untuk terus melayani di PPA adalah karena pelayanan ini dapat membantu seluruh anak yang memang membutuhkan bantuan sesuai kriteria yang telah ditentukan oleh pihak Compassion. Selain itu, program yang dibuat baik oleh Compassion, Cluster Jogja, maupun PPA kami sendiri sangat difokuskan tidak hanya perkembangan anak, namun juga untuk orang tua. Yang saya percaya dalam program dari PPA tidak hanya berdampak bagi orang lain, namun secara tidak sadar berdampak bagi lingkungan juga.

Terakhir kali saya menemani kunjungan sponsor yang datang ke PPA kami, efeknya sungguh membuat kami merasa bersemangat dalam pelayanan kami, namun juga menambah semangat anak yang dikunjungi untuk terus ikut berkegiatan di PPA.

Saya selalu mendapat jawaban doa setiap kali saya katakan kepada Tuhan, karena saya merasa jawaban dari doa saya berwujud mulai saya bangun pagi dan mendapat udara yang sangat segar, dimana kemungkinan ada orang lain yang tidak bisa menikmati udara segar seperti saya, selain itu, untk menikmati makanpun, mungkin ada orang lain juga yang tidak bisa merasakan makanan dengan enak. Saya memohon bantuan doa dari anda para sponsor untuk mendoakan anak-anak yang masih kehilangan kepercayaan diri ketika dewasa, karena pengaruh lingkungan yang buruk.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada saya untuk dapat menceritakan berbagai hal baik PPA, maupun tentang saya sendiri. Kiranya melalui surat ini kita dapat terus berkomunikasi, dan dapat dilanjutkan dalam kesempatan yang lain.
Terima kasih, Tuhan Yesus Memberkati.


Dimas Abraham S.W.

Koordinator PPA IO-741

Minggu, 14 Juni 2015

Mentalitas

Mentalitas merupakan faktor yang sangat penting mempengaruhi masa depan manusia namun seringkali tidak pernah diperhatikan oleh diri sendiri.

Bilangan 13:25-33 (TB)  Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu,
dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu.
Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan."
Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."

Ciri-ciri mentalitas yang tidak sehat:
> biasanya lebih banyak dan lebih mudah diikuti
> memandang kesulitan terlalu besar
> kalah sebelum berperang
> berfokus kepada kesulitan/kekalahan
> provokator dengan KABAR BUSUK
> menggerutu
> tidak percaya kepada Firman Tuhan

Hasil dari mentalitas negatif:
> lemah berjuang - mudah menyerah
> tidak menikmati pemenuhan janji Allah

MENTALITAS YANG SEHAT YANG HARUS KITA IKUTI:
> biasanya tidak banyak dan tidak mudah
> Berani menyangkal yang salah tetapi tidak menyangkal fakta
> berani menghadapi tantangan
> percaya/beriman kepada janji Allah
> berfikir positif dan OPTIMIS

Hasil dari mentalitas sehat :
> berkemungkinan LEBIH BESAR untuk berhasil
> menikmati penggenapan janji Allah
> kesegaran dan semangat hidup karena menikmati hidup dalam Tuhan

Ev. Epafras Mujono

Pengikut